Dosen Baru Ikuti Workshop Course Design On Higher Education 2016
Mei 4, 2016 2016-05-16 4:13Dosen Baru Ikuti Workshop Course Design On Higher Education 2016
Sebanyak 32 dosen baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto mengikuti Wokshop Course Design on Higher Education, 2-4 Mei 2016 di ruang pertemuan lantai 4 Gedung Rektorat IAIN Purwokerto. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dosen dalam mendesain proses pembelajaran melalui strategi aktif dengan penggunaan media pembelajaran.
Drs. H. Munjin, M.Pd.I., selaku Wakil Rektor I mengungkapkan bahwa dosen harus bisa membuat pembelajaran aktif, merangsang daya kreatif, dan mampu membentuk inovasi pembelajaran yang menarik. “Kita tidak bisa mengandalkan ceramah sebagai satu-satunya metode dalam pembelajaran di kelas. Tiap materi membutuhkan teknik dan strategi tersendiri agar pengalaman belajar menjadi bertambah.”
Untuk saat ini, IAIN Purwokerto berupaya menerapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012. Oleh karena itu, dosen juga harus bisa menjadikan mahasiswa siap dalam menghadapi tantangan global di dunia kerja.
Acep Taryana, M.Si., salah satu narasumber dari Universitas Jendral Soedirman mengutarakan bahwa dalam KKNI aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik harus ada dalam komponen pembelajaran sebagai satu kesatuan. Tujuannya agar mahasiswa tidak hanya menguasai kemampuan intelektual saja, tetapi memiliki sikap dan tata nilai dalam kemampuan kerja. Karenanya, design pembelajaran harus mampu mengaplikasikan ilmu berdasarkan bidang yang telah dikuasai. Mahasiswa juga harus diberi kemampuan managemen skill dan tata nilai.
Selain itu, ada Dr. H. Rohmad, M.Pd., Dr. H. Suwito NS, M.Ag., dan Sony Susandra, M.Ag., dari IAIN Purwokerto sebagai fasilitator. Adapun materi yang disampaikan tentang concept map, learning objectives, intro to active learning, evaluation design, dan micro teaching.
Dalam pelaksanaannya, acara ini dirasa sangat menarik dan mampu membuat para peserta termotivasi untuk mengajar. Dody Nur Andriyan, S.H., M.H., mengaku mendapatkan banyak pengalaman, strategi pembelajaran, dan metode mengajar yang bervariatif. “Dulu, saya pernah dapat materi pakerti. Tapi tidak seperti ini. Ini jauh lebih menarik karena antara strategi dan metode langsung dipraktikkan. Sebenarnya, saya ingin kalau acaranya seminggu.”